Jenis Makna

  Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif (sering juga disebut makna denotasional, makna koseptual, atau makna kognitif karna dilihat dari sudut yang lain) pada dasarnya sama dengan makna referensial sebab makna denotatif ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalam lainnya. Jadi, makna denotatif ini menyangkut informasi-informasi faktual objektif. Contohnya: Lusi pergi ke pasar kemarin. 
memiliki makna denotatif karena berdasarkan apa yang dilihat yaitu memiliki makna yang sebenarnya yaitu memberitahukan atau menginformasikan bahwa lusi pergi ke pasar kemarin.

Makna konotatif dapat juga berubah dari waktu ke waktu. Contohnya: bunting dulu kata ini berkonotasi positif yaitu mengandung, tetapi sekarang konotasinya negatif yaitu lebih rendah dari kata hamil yang berarti orang yang hamil diluar nikah.

Pengertian Segmental dan Suprasegmental

Segmental adalah fonem yang bisa dibagi. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a. 

Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Nah, kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem.

JENIS MAKNA



1.      Makna Leksikal dan Makna Gramantikal
Leksikal  adalah bentuk ajektif yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon (Vokabuler, kosa kata , perbendaharaan kata). Satuan dari leksikon adalah leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang bermakna. Kalau leksikon kita samakan dengan kosa kata atau perbendaharaan kata, maka leksem dapat kita persamakan dengan kata. Dengan demikian, makna leksikal dapat diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon, bersifat leksem, atau bersifat kata. Umpamanya kata tikus makna leksikalnya adalah sebangsa binatang pengerat yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tifus. Makna ini tanpak jelas dalam kalimat tikus itu mati diterkam kucing, atau dalam kalimat panen kali ini gagal akibat serangan hama tikus. Kata  tikus pada kedua kalimat itu jelas merujuk pada binatang tikus, bukan kepada yang lain.